BSIP NTB SELENGGARAKAN FGD IDENTIFIKASI STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN HORTIKULTURA
Dalam rangka penerapan standar mendukung peningkatan kualitas dan daya saing produk buah manggis dan memeriahkan HUT Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) ke-1, BSIP NTB menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) “Identifikasi Standar Instrumen Pertanian Komoditi Hortikultura” di Kantor Desa Batu Mekar, Lingsar, Lombok Barat, Sabtu (16/9/2023).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala BSIP NTB, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Kepala BPP Kec. Lingsar dan Narmada, PT. Bintang Agro Sentosa, Penyuluh, dan Petani.
Perwakilan Desa Batu Mekar (Raiman, S.Pd.I) mengucapkan selamat datang di Desa Batu Mekar, berterima kasih kepada BSIP yang telah melaksanakan FGD karena pertanian kami masih jauh dari standar.
“Desa Batu Mekar mempunya 3 komoditas hortikultura unggulan yaitu manggis, durian dan rambutan (Madura). Kami mohon bimbingan dan arahan dalam menerapkan standar budidaya komoditi hortikultura tersebut”.
I Made Gunada, SP yang mewakili Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melaporkan bahwa manggis di NTB sudah ekspor ke China.
“Di NTB hanya ada 1 PH Manggis yang terdaftar untuk ekspor ke China yaitu PT. Bintang Agro Sentosa. Ini potensi yang luar biasa sehingga kita diharapkan bisa menerapkan standar sesuai protokol ekspor ke China. Selamat HUT BSIP ke-1. Semoga tetap menciptakan standar produk pertanian dengan semangat kita maju mandiri modern”
Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si) dalam sambutannya mensosialisasikan tupoksi BSIP yang merupakan badan baru di Kementerian Pertanian. “Tujuan standar sesuai UU. 20 tahun 2014 adalah untuk meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produk, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat; Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya; meningkatkan kepastian, kelancaran dan efisiensi transaksi”.
Berdasarkan Permentan Nomor 13 tahun 2023 tugas pokok BSIP NTB adalah melaksanakan penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi serta memiliki fungsi Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan pengujian penerapan standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan penyusunan model penerapan dan materi penyuluhan standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi; dan Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BPSIP.
“Kalau dulu tusi kami penelitian dan pengkajian, di badan baru BSIP ini levelnya lebih tinggi yaitu menyiapkan, merumuskan dan membuat standar instrumen (fisik, biologi, dan sistem) pertanian”.
Kepala Balai juga menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mendorong petani
menerapkan SNI guna meningkatkan daya saing produk yang ujungnya mendukung ekspor.
“Kita sudah punya varietas lokal manggis varietas lingsar dan rambutan varietas narmada. BSN juga telah mengeluarkan SNI untuk manggis dan rambutan. Diharapkan petani dapat menerapkan standar dimulai dengan standar prosesnya. Kita bersama karantina pertanian dan dinas pertanian akan membina untuk mendukung ekspor komoditas pertanian terstandar.”
Selanjutnya disampaikan Pemaparan tentang SNI Bidang Hortikultura oleh Sylvia Kusumaputri Utami, SP., M.Si, Regulasi dan Persyaratan Ekspor Buah-buahan oleh I Made Gunada, SP (Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram), dan Sharing Session: Standar Produk Ekspor Manggis oleh PT. Bintang Agro Sentosa yang dilanjutkan dengan diskusi.